Sabtu, 14 Januari 2012

Bidadari dan wanita sholehah saling menghormati di surga (tidak ada saling cemburu)

Ada buku cukup populer berjudul "Agar bidadari cemburu padamu". Buku ini banyak menginspirasi wanita agar lebih sholehah dan pria lebih menghargai wanita. Sekarang bayangkan saja, dengan keterbatasan fisik wanita yang hidup di bumi, membayangkan dicemburuin bidadari yang cuantik banget tentunya rasanya jadi bangga. Kebanggaan itu memotivasi untuk bersikap lebih menata diri jadi wanita sholehah. Suatu perumpamaan yang dahsyat, dan memang kadang di dalam Al Qur'an untuk menjelaskan sesuatu digunakan perumpamaan. Termasuk untuk menggambarkan surga, hanyalah perumpamaan, karena di luar logika manusia.

Allah berfirman:
Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (QS. Az-Zumar : 27)



Wanita cantik yang masih hidup di dunia, yang suka memamerkan kecantikan dengan baju yang seksi, saat di akhirat mereka akan iri dengan wanita sholehah. Sedangkan bidadari tidak akan iri dengan wanita sholehah saat di surga, karena di surga rasa dendam, iri, dengki, sudah dicabut oelah Allah.

Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman" Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (QS. Al Hijr : 45 - 48)

Di surga, semua orang saling menghormati, tidak ada pandangan liar, tidak ada saling menyerobot. Pandangan istri hanya akan tertuju pada suaminya. Wanita sholehah akan menjadi muda lagi, perawan, cantik, dan penuh cinta pada suaminya.

Allah berfirman:
dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. penuh cinta lagi sebaya umurnya.(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu. dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian. (QS. Al Waaqi'ah : 36 - 40)

Allah berfirman:
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, (QS. Ash-Shaaff : 48)


Islam mengajarkan untuk berprasangka baik pada Allah
Orang yang dalam kondisi kurang beruntung akan mudah terseret berprasangka buruk pada Allah, atau suudzon. Misalnya kehilangan barang, tubuhnya sakit, sepertinya menggugat pada Allah kenapa diberi kejadian yang tidak mengenakkan. Bagi manusia yang beriman dan bertakwa akan selalu berusaha berprasangka baik pada Allah, walaupun mendapat kejadian yang tidak mengenakkan sekalipun. Pasti ada hikmah di balik setiap musibah.

Musibah bagi orang mukmin dikarenakan tiga hal yaitu:

   1. Mengangkat derajat bagi orang yang tertimpa musibah, karena kesabarannya terhadap musibah yang telah Alloh tetapkan.
   2. Sebagai cobaan bagi dirinya.
   3. Sebagai pelebur dosa, atas dosanya yang telah lalu.

Allah akan sesuai dengan prasangka hambaNya. Bila manusia berdo'a dan meyakini dikabulkan do'anya maka do'a itu akan terkabul, walaupun butuh kesabaran.

Berprasangka baik pada Allah akan membuat hati tenang karena yakin ada hikmah yang dipelajari dari semua kejadian. Berprasangka baik pada Allah akan dikabulkan do'a-do'anya oleh Allah...

Allah berfirman
Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa. (QS. Al Fath : 12)

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah berfirman
Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah berfirman
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al A'raf : 56)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar